dimana moral sudah luruh berserak-serak diantara kaki
walau terpapar ribuan tragedi dan penderitaan yang menggerus hati-namun tiada lagi rasa simpati dan empati.
Tiadalah dipungkiri semakin banyak manusia di negeri ini yang memanggul sederet gelar akademi plus simbol-simbol religi...
yang mencerminkan bahwa dia adalah orang yang berpendidikan dan lebih mengerti.
Ooo..namun kepekaan yang sejati sepertinya telah hanyut tiada tertolong lagi...
karena sensitivitas yang diunjukan semata-mata untuk mendongkrak popularitas diri...
Ooo..pembiaran telah terjadi, dimana air mata rakyat berlelehan dan bocah-bocah lusuh menangis tersedu-sedan "nanti juga diam-seiring dengan berjalannya waktu" dan "air mata itu kan mengering sendiri karena kebiasaan di dalam menghadapi keadaan...."
Ooo..namun ini adalah sebuah KEDHOLIMAN.
Hanya satu yang mesti kita ingat ....bahwa tiada hijab antara orang yang teraniaya dengan Rabbnya ketika ia berdo'a.
Mari kita tunggu bersama-sama apa yang akan diputuskan-NYA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar